31 Januari 2011

BAHAYA TELEVISI BAGI ANAK

Televisi bagaikan monster yang siap menerkam anak-anak kita. Betapa tidak. Tayangan televisi saat ini banyak yang tidak menunjukkan tontonan yang mendidik, bahkan cenderung merusak tatanan dan etika yang sudah dibangun. Coba perhatikan :
DARI SISI WAKTU. Kalau kita mau jujur, berapa lama rata-rata anak kita berada di depan televisi. Jawabannya barangkali setiap saat. Waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar dan bermain dihabiskan untuk menonton tayangan televisi.

DARI SISI TAYANGAN. Coba anda hitung, berapa persen tayangan yang mendidik dan berapa persen tayangan yang cenderung merusak. Tiap hari anak kita dijejali dengan tayangan sinetron yang mengajarinya saling membenci, memaki sesama, taktik jahat, iri, dengki, dan berbagai sifat buruk lainnya. Tayangan berita yang menampilkan kejahatan-kejahatan yang sadis yang tidak patut ditonton oleh anak-anak. Atau bahkan perempuan-perempuan dengan dandanan seksi atau adegan dewasa yang tidak pantas ditonton oleh anak-anak. Belum lagi suguhan debat para pimpinan negeri ini yang saling menyalahkan dan tak ada habis-habisnya. Atau bahkan tayangan irrasional yang menampilkan adegan-adegan yang serba mewah, serba tiba-tiba dan tidak lagi bisa dicerna dengan akal sehat.

Maka dari itu, demi perkembangan anak-anak kita, seleksi dan batasi tayangan yang pantas ditonton oleh anak-anak kita. Memang tidak semua tayangan televisi buruk, ada juga yang mendidik. Tapi, bagaimanapun juga adalah peran orang tua untuk mengarahkannya supaya menuju ke track yang diharapkan. Dampingilah anak-anak kita saat menonton dan beri penjelasan yang rasional
(SQ).

ROMANTISME MOBIL TUA

Kadang sebagian besar kita akan merasa minder bila mengendarai mobil tua. Tapi tidak dengan Tono. Ia justru bangga dengan mobil tuanya itu. Memang, meski sudah tua mobil Tono tak pernah merepotkan. Body memang sudah tak indah lagi dipandang, tapi mesinnya tak pernah rewel. Bahkan, konon berkat mobil tuanya itu, Tono dan istrinya tampak lebih romantis.

Suatu hari Tono dan Istrinya bersama 3 orang putrinya berlibur ke kampung halaman alias mudik. Sepulang dari kampung ada seorang saudara yang numpang di mobil tersebut. Panggil saja si Bejo. Rupanya selama dalam perjalanan si Bejo memperhatikan tingkah laku Tono terhadap isterinya. Sesampai di Jakarta bejopun berkata : “Meskipun sudah 15 tahun berkeluarga dan punya 3 anak, ternyata kau dan istrimu masih tetap romantis”, celetuk Bejo. “Romantis, apanya yang romantis ?”, Tanya Tono menanggapi. “Dari tadi ku perhatikan setiap keluar masuk mobil, istrimu selalu kamu bukakan pintu. Biasanya aku cuma lihat pemandangan itu pada saat orang pacaran atau pengantin baru”, jelas Bejo. “o, itu. Ngga papa kan sesekali menyenangkan istri”, seru Tono sambil menyeringai.

Itulah kesan yang di tangkap Bejo terhadap Tono dan istrinya selama diperjalanan bersama mobil tuanya. Meskipun sebenarnya tidak demikian adanya. Tono selalu membukakan pintu mobil untuk istrinya bukan karena romantis. Tapi karena pintu mobil sebelah kiri tempat istrinya keluar masuk tersebut kacanya macet dan pintunya hanya bisa di buka dari luar. Maklum mobil tua. Jadi, jika Tono tidak membukakan pintu, maka istrinya tak kan bisa keluar.

Hehe.. (SQ)


Rp. 1000

Kadang kita meremehkan nilai uang Rp. 1000. Kita lupa bahwa sesunggungnya Rp.1000 sangatlah berarti. Bukan saja karena satu juta tidaklah menjadi satu juta jika kurang Rp.1000. Makna sesungguhhya lebih dari itu. Penasaran?

Untuk menemukan makna sesunguhnya dari nilai uang Rp.1000, ikuti cara-cara berikut :

1. Cobalah bepergian dengan menggunakan angkutan kota (angkot). Kurangi Rp.1000 bayaran anda dari tarif yang seharusnya. Jika sang sopir meminta tambahan uang dari anda, jangan ditanggapi. Teruslah berlalu. Anda akan segera tahu jawabannya. Anda akan dicaci dan dimaki. Bagi sang sopir yang mengumpulkan uang dari recehan, Rp.1000 sangatlah berarti. Itulah makna Rp.1000 yang sesungguhnya!

2. Cobalah anda pergi ke toilet yang ada di tempat-tempat umum, seperti stasiun kereta, terminal bus atau pasar. Biasanya toilet tersebut dijaga dan dipasang tarif rata-rata Rp.1000. Cobalah anda masuk dan setelah itu pergi tanpa membayar. Pastilah si penjaga akan marah dan bisa-bisa anda dikebiri atau disunat lagi. Hehe.. Itulah makna Rp.1000 yang sesungguhnya!

3. Carilah pengemis yang betul-betul membutuhkan pertolongan anda. Berikan uang Rp.1000 padanya. Anda akan segera tahu reaksinya. Doa-doa panjang akan segera anda dengar dari mulutnya dan anda akan melihat raut muka yang tulus mendoakan anda. Itulah makna Rp.1000 yang sesungguhnya!

Maka dari itu, mulai sekarang coba hargai uang meskipun hanya Rp.1000. Ajak rekan kita untuk lebih menghargai uang. Didik anak cucu kita untuk bisa memanfaatkan uang dengan lebih baik lagi (SQ).